Permintaan sektor properti tetap solid meskipun di tengah tren suku bunga tinggi. Pasalnya Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan II 2023 tercatat tumbuh sebesar 1,92% yoy, lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan pada triwulan sebelumnya di level 1,79% yoy. Peluang akselerasi kinerja sektor properti juga tercermin dari proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Emiten sektor properti berlomba melakukan kerjasama dan ekspansi menambah land bank di kisaran wilayah IKN. Sebagai informasi, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, dirincikan pendanaan IKN mencapai Rp466 triliun.
Berikut saham-saham Sektor Properti yang menarik dicermati pada perdagangan bursa tanggal 2-6 Oktober 2023 :
Sentimen positif apa saja yang mempengaruhi saham-saham Sektor Properti dan bagaimana prospek bisnis emiten tiap-tiap saham? Simak penjelasan lengkapnya di sini.
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham CTRA menguat +13,59% sejak awal tahun hingga tanggal 2 Oktober 2023 pada harga Rp1.045 per lembar saham;
- Saham CTRA tergolong likuid di pasar dengan rata-rata total transaksi selama bulan September 2023 sebesar Rp23,70 miliar per hari;
- Volume perdagangan pada saham CTRA di sepanjang bulan September mencapai 4.294.908 lot;
- CTRA mencatat pra penjualan (marketing sales) per Juni 2023 sebesar Rp5,1 triliun atau mencapai 57% dari target di tahun 2023.
Teknikal Analisis
Secara teknikal, CTRA reversal dari fase bearish jangka menengah dengan membentuk morning star. Indikator stochastic di level oversold to middle area dengan MACD melemah terbatas. Support pada level 1.020, resistance di level 1.090, cut loss if break level 995.
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham SMRA terkoreksi -2,50%% sejak awal tahun hingga tanggal 2 Oktober 2023 pada harga Rp585 per lembar saham;
- Saham SMRA tergolong likuid di pasar dengan rata-rata total transaksi selama bulan September 2023 sebesar Rp25,73 miliar per hari;
- Volume perdagangan pada saham SMRA di sepanjang bulan September mencapai 7.994.061 lot;
- SMRA memproyeksikan pendapatan recurring dari penyewaan mall tumbuh 12-15% di tahun 2023. Adapun SMRA menganggarkan Capex senilai Rp700 miliar di tahun 2023 untuk menambah land bank dan pengembangan proyek baru.
Teknikal Analisis
Secara teknikal, SMRA berpotensi reversal dari bearish jangka pendek membentuk Morning star, stochastic goldencross di area oversold to middle area dan MACD bar histogram dalam momentum akumulasi. Support pada level 570, resistance 610, cut loss if break level 560.
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham BSDE naik +15,30% sejak awal tahun hingga tanggal 2 Oktober 2023 pada harga Rp1.055 per lembar saham;
- Saham BSDE tergolong likuid di pasar dengan rata-rata total transaksi selama bulan September 2023 sebesar Rp16,87 miliar per hari;
- Volume perdagangan pada saham BSDE di sepanjang bulan September mencapai 3.043.725 lot;
- BSDE berhasil meraih pendapatan Rp5 triliun pada semester I-2023, atau tumbuh 30,55% yoy. Dari sisi bottom line, laba bersih melonjak 159% yoy menjadi Rp1,2 triliun.
Teknikal Analisis
Secara teknikal, BSDE mencoba rebound dari fase bearish di atas MA (5,20). Indikator stochastic crossing dan MACD bar histogram mulai positif. Support pada level 1.020, resistance di level 1.105 dan cut loss if break level 1.000.
Riset oleh Tim Financial Expert Ajaib Sekuritas: Ratih Mustikoningsih
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.
via Sumber
