Mengenal Private Placement Sebagai Upaya Emiten Memperkuat Modal

SoPasti.Com

Dalam memperkuat modal, perusahaan bisa menempuh beberapa cara. Bisa dengan melakukan akuisisi dan merger maupun meminta komitmen pemegang saham untuk melakukan suntikan modal.

Bila ingin melibatkan pemegang saham, perusahaan bisa melakukan aksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu alias private placement. Selain aksi ini, perusahaan juga bisa melakukannya dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue.

Lantas, apa itu private placement? Apa bedanya dengan rights issue? Apa saja dampak, aksi korporasi ini bagi perusahaan maupun investor? Mari kita simak ulasan di bawah ini.

Pengertian Private Placement

Akhir-akhir ini, istilah private placement kian santer bermunculan di berbagai kesempatan. Sektor perbankan jadi salah satu gemar menggunakan istilah ini.

Maklum, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meminta perbankan memperkuat modal inti hingga mencapai Rp3 triliun. Regulator ingin ketentuan ini sudah dipenuhi di penghujung tahun.

Oleh sebab itu, beberapa perbankan menempuh jalur private placement alias penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu.

Private placement merupakan aksi melepas saham baru secara langsung kepada investor tertentu yang sudah dipilih sebelumnya. Sehingga, transaksi jual beli saham ini tidak dilakukan di pasar terbuka.

Dalam pelaksanaannya, perusahaan akan mengundang dan menego dengan salah satu investor yang sudah dimiliki. Sedangkan investor yang tak terpilih tidak memiliki hak untuk menyerap saham baru yang dilepas oleh perusahaan itu.

Sehingga, dalam kegiatan private placement ini sudah terdapat pembeli siaga. Perusahaan pun, tak perlu cemas dan was-was bila saham yang dilepaskan tidak laku.

Aksi ini dinilai lebih efektif dan menjadi alternatif yang cukup menguntungkan oleh suatu perusahaan. Lantaran, setiap lembar saham yang dilepas sudah pasti akan diserap keseluruhannya oleh si pembeli siaga.

Sehingga, rencana untuk mendapatkan dana di pasar modal pun dapat berjalan dengan mulus dengan harga yang lebih murah, efisien, dan efektif. Pada akhirnya, ekspansi yang direncanakan di awal bisa terlaksana dengan baik.

Tujuan Private Placement

Dari namanya saja, aksi private placement jelas untuk melakukan penguatan modal. Biasanya, aksi penguatan modal digunakan untuk menopang bisnis suatu perusahaan.

Selain itu, dana segar ini juga bisa digunakan untuk membayar utang dan operasional perusahaan. Sedangkan bagi perbankan, modal ini akan digunakan dalam memacu bisnis penyaluran kredit.

Di sisi lain, aksi penguatan modal ini juga ada untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan maupun dari regulator. Seperti, upaya perbankan melakukan private placement untuk memenuhi kewajiban modal inti Rp3 triliun.

Tujuan lain dari private placement juga bisa untuk memperbesar kepemilikan saham dari satu investor. Di sisi lain juga berarti akan mengurangi porsi kepemilikan investor lainnya.

Dampak Private Placement

Setiap kegiatan penguatan modal pasti akan memberikan dampak bagi perusahaan. Mulai dari fundamental, persentase kepemilikan saham, hingga  harga prospek saham ke depannya.

Secara fundamental, private placement akan menambah jumlah modal yang dimiliki oleh perusahaan. Seiring setoran dana yang diberikan oleh investor ketika ia menyerap saham baru yang dirilis.

Ketika memiliki permodalan yang lebih kokoh, maka perusahaan bisa memacu bisnis yang dimiliki. Setiap investor, bisa melihat tujuan perusahaan melakukan private placement dari prospektus yang dirilis.

Aksi penguatan modal ini juga akan memberikan dampak terhadap persentase kepemilikan investor dari perusahaan tersebut. Biasanya, perusahaan terbuka bisa saja dimiliki oleh beberapa investor.

Dengan aksi menawarkan pelepasan saham ke salah satu investor, secara otomatis akan menambah porsi kepemilikan bagi investor tersebut. Secara tidak langsung, kepemilikan investor lain akan terdilusi alias berkurang.

Perlu diingat, lewat private placement, berarti jumlah saham perusahaan yang beredar semakin banyak. Ini akan memberikan pengaruh kepada harga saham emiten tersebut.

Karena sentimen psikologis, harga saham perusahaan yang melakukan mekanisme ini sering kali mengalami penurunan. Namun, bukan berarti tidak bisa naik, selama perusahaan memiliki prospek yang cerah, investor akan tetap memburu sahamnya.

Oleh sebab itu, beberapa sekuritas memberikan saran kepada investor untuk lebih berhati-hati dalam melakukan investasi jangka panjang pada emiten yang melakukan aksi penguatan modal. Hal ini perlu dilakukan agar perusahaan tidak hanya fokus terhadap penggalangan dana yang dilakukan, tapi juga dampak jangka panjang ke depannya. 

Jika tujuan pemberlakukan mekanisme private placement adalah baik, maka investor disarankan untuk menahan kepemilikan sahamnya sementara ketika harganya mengalami penurunan.  

Dengan demikian, return yang menguntungkan dapat diperoleh setelah investasi menanamkan modalnya selama beberapa tahun ke depan pasca melakukan private placement. Sementara itu, para trader yang biasa bermain saham dalam jangka waktu yang relatif singkat sebaiknya pindah ke saham lain agar tidak mengalami kerugian.

Perbedaan Private Placement dengan Rights Issue

Meski sama-sama merupakan opsi dalam penguatan modal, private placement berbeda dengan rights issue. Perbedaannya ada pada mekanisme, private placement adalah penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu.

Sedangkan rights issue merupakan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu kepada para investor. Pada aksi ini, semua investor diberikan kesempatan untuk mengeksekusi haknya.

Bila satu investor, tidak menyerap jatah saham yang ia miliki, maka bisa dilimpahkan kepada investor lainnya. Namun, setiap investor yang tidak menggunakannya haknya, maka harus bersiap untuk terdilusi kepemilikan saham terhadap perusahaan tersebut.

Emiten yang Sedang melakukan Private Placement di Penghujung 2022

1. PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA)

BACA tengah melakukan private maksimum 19,94 miliar lembar saham baru dengan nominal Rp100. Jumlah itu setara 72,14% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah private placement.

Aksi korporasi ini dilakukan untuk memperkuat modal demi memenuhi modal inti Rp3 triliun dari OJK.  Bila tidak bisa memenuhi ketentuan ini, OJK akan memberikan tiga opsi bagi bank memaksa merger, turun status dari bank umum ke bank perkreditan rakyat (BPR), atau diminta melakukan likuidasi.

Berdasarkan surat pernyataan 11 November 2022, PT Capital Global Investama (CG Investama) sebagai salah satu pemegang saham Bank Capital akan menggunakan porsi kepemilikannya dengan menyerap saham baru tersebut. CG Investama telah menyiapkan dana minimum Rp300 miliar untuk memuluskan rencana tersebut.

2. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP)

Waskita Beton akan melakukan private placement sebagai salah satu skema penyelesaian utang berdasarkan perjanjian perdamaian yang telah disahkan (homologasi) oleh Majelis Hakim pada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

WSBP akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 32,71 miliar lembar saham biasa berdasarkan ketentuan yang diatur dalam perjanjian perdamaian. WSBP akan mengonversi nilai utang kreditur sebesar Rp1,43 triliun.

4. PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)

WIFI berencana menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 205,02 juta saham atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.  Seluruh dana hasil penambahan modal ini akan digunakan untuk modal kerja.

Namun dana segar itu juga bisa digunakan untuk hal lainnya bila dibutuhkan. Mulai dari biaya sewa space iklan, perlengkapan penunjang usaha periklanan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead.

Kamu bisa memantau perkembangan saham terkini di aplikasi Ajaib sebelum bertransaksi untuk membeli saham-saham unggulan incaranmu. Unduh aplikasinya, kemudian daftar akun di Ajaib beserta buka rekening saham di dalamnya.

Selain itu, di Ajaib sekarang juga telah tersedia layanan Ajaib Prime yang mempermudah kamu dalam mendapatkan akses eksklusif dalam berinvestasi. Dengan Ajaib Prime, kamu bisa mendapatkan akses mudah dalam melakukan konsultasi portofolio dengan Relationship Manager hingga bebas biaya broker.

Jadi tunggu apalagi? Yuk mulai investasi kamu sekarang di Ajaib!

via ajaib

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini kadang kala berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dimiliki oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal tersebut, Sobat dapat menghubungi kami disini.