Memahami Zakat Profesi atau Penghasilan Sesuai Rukun Islam

SoPasti.Com

Ajaib.co.id – Salah satu Rukun Islam yang menjadi pilar keimanan umat Islam adalah membayar zakat. Kewajiban membayar zakat biasanya dikaitkan dengan zakat fitrah yang selalu hadir ketika bulan Ramadan tiba. Namun, selain itu ada lagi zakat mal yang menjadi kewajiban juga.

Di antara zakat mal ada lagi pembagian ke zakat profesi, yaitu zakat yang diperuntukkan bagi mereka yang bekerja. Untuk tahu lebih banyak mengenai zakat profesi ini, kamu perlu membaca artikel ini.

Apa itu Zakat Profesi?

Dalam Rukun Islam, zakat merupakan salah satu pilar yang wajib dilakukan oleh seluruh umat Islam. Dasar hukum zakat adalah memberikan sebagian harta kita pada mereka yang membutuhkan ketika sudah mencapai jumlah tertentu.

Mereka yang membutuhkan itu adalah fakir miskin yang memerlukan bantuan untuk meringankan hidup mereka.

Zakat fitrah biasanya dilakukan ketika mendekati Idulfitri dan semua umat Islam wajib untuk melakukannya. Ini adalah jenis zakat yang paling sering dilakukan karena hadir setiap setahun sekali.

Namun, kamu yang umat Islam juga jangan melupakan zakat lainnya. Terutama untuk kamu yang sudah berpenghasilan. Kamu wajib membayar zakat profesi setiap bulannya ketika jumlah penghasilanmu mencapai angka tertentu.

Jenis zakat ini mungkin tidak sepopuler zakat fitrah, tapi tetap wajib untuk diketahui, terutama untuk mereka yang sudah bekerja dan punya penghasilan sendiri.

Mencapai angka tertentu maksudnya adalah nisab. Jadi, ada perhitungan yang perlu kamu ketahui. Hal ini berdasarkan fatwa yang diterbitkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Zakat profesi mulai dikenal saat Syekh Yusuf al-Qaradhawi menulis tentang jenis zakat ini di bukunya yang penting, yaitu Fiqh al-Zakat. Setelah itu, zakat profesi pun jadi semakin dikenal di seluruh dunia dan dianggap sebagai zakat yang penting.

Semua jenis pekerjaan diwajibkan membayar zakat profesi sesuai dalam rukun Islam. Seperti dokter, PNS, polisi, pekerja lepas, dan lainnya. Hal ini juga berlaku pada wirausahawan yang menciptakan pekerjaan untuk dirinya sendiri dan orang lain.

Berapa Besaran Zakat Profesi dalam Rukun Islam?

Sebagai informasi untukmu, kamu harus menghitung berapa penghasilanmu setiap bulannya. Jika kamu mendapatkan penghasilan yang tetap setiap bulannya, perhitungan tentu akan mudah dilakukan.

Kenapa jumlah penghasilan harus dihitung? Karena dari sana kamu akan tahu apakah kamu wajib membayar zakat profesi yang sesuai dengan Rukun Islam ini atau tidak.

Tidak semua pekerja wajib membayar jenis zakat profesi apabila jumlah penghasilannya tidak mencapai perhitungan nisab.

Cara untuk mengetahui nisab zakat adalah dengan menyamakannya dengan harga emas. Mereka yang wajib membayar zakat profesi sesuai rukun Islam adalah yang penghasilannya melebihi harga 85 gram emas setiap tahunnya.

Perhitungannya adalah kita perlu membulatkan harga emas per 1 gram Rp1 juta, maka untuk 85 gram emas adalah Rp85.000.000. Jumlah ini bisa kita jadikan sebagai patokan.

Kamu harus punya penghasilan Rp85.000.000 per tahun, baru diwajibkan membayar zakat profesi. Rp85.000.000 jika dibagikan dengan 12 bulan adalah kurang lebih Rp7.100.000 per bulan.

Kamu yang gajinya Rp7.100.000 ke atas per bulannya diwajibkan untuk membayar zakat profesi sebesar 2,5%.

Jumlah zakat per bulan yang harus dibayarkan dengan penghasilan Rp7.100.000 adalah Rp7.100.000 x 2,5% = Rp177.500.

Namun, sebelum membayar zakat ini kamu harus yakin dulu bahwa seluruh keluarga yang menjadi tanggunganmu telah terpenuhi kebutuhannya. Sebelum membayar zakat harus memastikan bahwa kamu sudah melakukan kewajiban pada keluargamu dulu.

Ke mana harus membayar zakat profesi?

Yang mungkin ingin kamu tahu selanjutnya adalah di mana kamu harus membayar zakat jenis profesi. Saat ini sudah banyak tersedia lembaga zakat yang bisa kamu percaya untuk menyalurkan zakat profesi.

Pastikan keberadaan lembaga zakat itu adalah legal alias sudah berizin dari Kementerian Agama. Jangan sampai memilih lembaga zakat abal-abal yang proses penyaluran zakat tidak jelas alias bisa disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.

Kenapa harus yang legal? Karena lembaga itu terjamin menyalurkan zakat yang sudah kamu bayar pada mereka yang benar-benar membutuhkannya.

Kamu bisa mengecek keberadaan lembaga zakat itu terpercaya atau tidak dari kampanye kemanusiaan yang berhasil mereka lakukan di masa lalu. Hal ini terlihat di situs web dan media sosial masing-masing lembaga itu.

Atau jika kamu ingin aman, bisa mengandalkan Badan Amil Zakat Nasional atau BAZNAS yang menjadi lembaga penyalur zakat satu-satunya yang didirikan oleh pemerintah Indonesia.

Saat ini membayar zakat juga tidak harus langsung ke lembaga tersebut. Kamu bisa melakukannya dari jauh melalui kontak resmi dari lembaga BAZNAS.

Pentingnya membayar zakat profesi

Membayar zakat profesi adalah kewajiban bagi kamu yang sudah penghasilannya sudah mencapai nisab. Artinya, kamu harus membayarnya setiap bulan sesuai dengan ketentuan.

Selain sebagai kewajiban, zakat juga banyak manfaatnya di luar kamu akan mendapatkan pahala. Pembayaran zakat yang kamu lakukan membantu meringankan beban fakir miskin yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.

Hal ini pun bagus untuk perekonomian Indonesia yang sampai sekarang masih berjuang untuk mengentaskan kemiskinan.

Bantuan yang kamu berikan secara rutin itu bisa membuat para fakir miskin tidak merasa sendirian dalam menghadapi hari-harinya yang berat.

Zakat membuat tali silaturahmi kita lebih erat dan membuat kedamaian di sekitar kita.

Itulah zakat profesi yang perlu kamu ketahui berdasarkan Rukun Islam. Jika jumlah gajimu sudah mencapai nisab, jangan lupa untuk segera memenuhinya supaya hidupmu jadi lebih lapang. Berbagi secara langsung dengan orang lain juga bisa menyehatkan mental.

via ajaib

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini kadang kala berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dimiliki oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal tersebut, Sobat dapat menghubungi kami disini.