Intel Didenda 6 Triliun? Apa Penyebabnya? Cek Disini!

SoPasti.Com

Pada Jumat pekan lalu, Uni Eropa mengenakan denda besar kepada Intel, perusahaan chip terkemuka, Intel diidenda sebesar 376 juta euro atau lebih dari Rp 6 triliun. Tetapi apa sebabnya Intel dikenai denda ini? Pemberian sanksi ini adalah perkembangan terbaru dalam kasus yang telah menghantui Intel selama lebih dari dua puluh tahun, sejak AMD melaporkan Intel ke Komisi Eropa pada tahun 2000 dengan tuduhan praktik yang merugikan persaingan.

Laporan ini memicu proses hukum yang panjang, yang masih berlanjut hingga saat ini, setelah melewati berbagai tahap persidangan dan upaya banding. Pada Jumat lalu, Pengadilan Umum Uni Eropa menentukan bahwa Intel didenda karena penyalahgunaan kekuasaan dominannya di pasar prosesor komputer (CPU) dengan desain x86.

Intel Dihukum Dengan Denda Karena Merasa Terancam Oleh Persaingan Dari AMD

Intel Didenda 6 Triliun? Apa Penyebabnya? Cek Disini!

Intel mendapat sanksi karena khawatir tentang persaingan dengan AMD, yang merupakan dua pemain utama di industri ini. Intel dituduh memberikan insentif kepada produsen perangkat keras untuk membatasi penggunaan produk AMD, dan Komisi Eropa telah mengonfirmasi bahwa tindakan ini merupakan penyalahgunaan posisi dominan di pasar kompetisi Uni Eropa.

Saat ini, Intel sedang mengevaluasi keputusan ini dan berpikir tentang langkah apa yang akan mereka ambil selanjutnya. Mereka juga sedang menilai jumlah denda yang mungkin harus mereka bayar, serta peluang untuk mengajukan banding ke Pengadilan Eropa.

Terlalu Bersemangat Untuk Bersaing Dengan AMD

Intel

Intel dengan tekad yang kuat berusaha menghambat AMD. Mereka memulai dengan memberikan potongan harga kepada mitra produsen komputer untuk mendorong mereka memilih produk pemrosesan x86 dari Intel daripada CPU AMD. Tujuannya jelas, yaitu menghindari mitra menggunakan produk pesaing.

Selanjutnya, Intel konon memberikan insentif kepada mitra bisnisnya untuk membatasi penjualan produk yang menggunakan CPU AMD. Mereka bahkan menunda atau menghambat peluncuran produk-produk tersebut. Meskipun denda yang dikenakan kepada Intel sebesar Rp 6 triliun terlihat besar, tetapi sebenarnya lebih kecil dibandingkan denda sebelumnya pada tahun 2009 yang mencapai lebih dari Rp 17 triliun.

Pengadilan Umum Eropa di Luxembourg membatalkan denda besar tersebut tahun lalu karena regulator anti monopoli dianggap gagal dalam menganalisis cara Intel memberikan diskon kepada mitra mereka untuk menggunakan produknya. Namun, keputusan lain yang melarang Intel secara terang-terangan membatasi CPU AMD tetap berlaku. Ini menjadi dasar untuk memberikan denda Rp 6 triliun kepada Intel baru-baru ini. Komisi Eropa memberikan contoh bagaimana Intel membatasi produk pesaingnya.

Misalnya, antara tahun 2002-2005, Intel disebut memberikan pembayaran kepada HP untuk memasarkan PC desktop dengan CPU AMD hanya kepada usaha kecil dan menengah, serta hanya melalui penjualan langsung, bukan melalui distributor. Intel juga dikenai denda karena memberikan pembayaran kepada Acer untuk menunda peluncuran laptop yang menggunakan prosesor AMD dari September 2003 menjadi Januari 2004.

Produk notebook AMD Lenovo juga mengalami penundaan peluncuran dari Juni 2006 hingga akhir tahun yang sama karena tindakan serupa. Menurut Komisi Eropa, tindakan pembatasan ini merugikan persaingan di pasar dengan menghilangkan pilihan yang semestinya ada bagi konsumen.

Dengan demikian, Intel telah melakukan berbagai upaya untuk menjegal AMD dalam persaingan pasar, dan meskipun denda yang mereka terima cukup besar, pengadilan tetap mempertahankan keputusan yang menghukum Intel atas tindakan pembatasan ini, sebagai pengingat akan pentingnya menjaga persaingan yang sehat dan adil bagi konsumen.

Baca juga:


Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.

Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.

via Pemmzchannel

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini kadang kala berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dimiliki oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal tersebut, Sobat dapat menghubungi kami disini.