Bullish Harami Adalah Sinyal Reversal Menguntungkan, Ini Cara Menggunakannya

SoPasti.Com

Ajaib.co.id – Bullish Harami adalah nama salah satu pola dalam grafik candlestick yang menandakan bahwa tren harga saham bearish kemungkinan akan segera berakhir dan berubah menjadi bullish (bullish reversal).

Kata “Harami” berasal dari bahasa Jepang yang bermakna “hamil”, karena pola dua candle ini menyerupai perempuan yang sedang hamil.

Ciri-Ciri Bullish Harami Pattern

Kamu mungkin pernah membaca rekomendasi saham yang berbunyi, “Saham ABCD secara teknikal membentuk Bullish Harami, sehingga berpotensi menguat dalam jangka pendek”. Setelah menyimak rekomendasi seperti itu, trader umumnya langsung saja buru-buru beli saham. Namun, langkah itu sebenarnya kurang bijak.

Trader yang bijak akan memeriksa grafik saham yang disebutkan dalam rekomendasi, kemudian memastikan apakah pola Bullish Harami benar-benar muncul dan terkonfirmasi. Untuk itu, kamu harus tahu ciri-ciri Bullish Harami.

Bullish Harami Pattern biasanya muncul pada akhir downtrend. Formasinya terdiri atas dua candle, yaitu:

  1. Satu candle bersifat bearish yang berukuran besar.
  2. Satu candle bersifat bullish yang berukuran lebih kecil, atau maksimal sekitar 25% dari candle pertama. Candle kedua ini juga bisa berupa Doji.

Apabila candle kedua dalam pola Harami berupa Doji, maka pola itu akan disebut sebagai Bullish Harami Cross.

Poin terpenting dalam pola Bullish Harami adalah body pada candle kedua sepenuhnya tertutup oleh candle pertama. Ukuran ekor candle tak terlalu penting dalam formasi ini. Sinyal bullish selanjutnya akan terkonfirmasi ketika muncul candle ketiga.

Perhatikan ilustrasi formasi Bullish Harami Pattern pada bagian yang dilingkari di bawah ini:

Baca Juga: Mengenal Trend Pergerakan Saham Bearish & Bullish

Cara Membaca Bullish Harami

Bullish Harami terbentuk ketika momentum aksi jual mulai melambat. Para seller sudah mengerahkan seluruh kekuatannya, tapi tak punya daya untuk menekan harga lebih lanjut. Hal ini terlihat dari candle pertama yang bersifat bearish dan memiliki body berukuran besar, tapi tak diikuti dengan penurunan harga lanjutan.

Candle kedua dalam formasi Bullish Harami adalah penanda bahwa para buyer mulai ambil ancang-ancang. Ukurannya yang lebih kecil daripada candle pertama mengisyaratkan sebagian besar buyer masih ragu-ragu dan baru mencicil beli dalam volume kecil.

Seperti halnya pola candlestick lain, Bullish Harami berasal dari teknik pencatatan harga yang dikembangkan oleh para pedagang beras Jepang berabad-abad lalu.

Menurut Steve Nison sang pakar candlestick, orang-orang Jepang menyebut kehadiran Harami sebagai tanda bahwa pasar mulai kehabisan energi. Kemunculan candle kedua yang berukuran lebih kecil menandakan ketidakpastian.

Trader bisa langsung bersiap membeli aset setelah terbentuknya candle kedua. Namun, trader yang tak suka ambil risiko dapat menunggu hingga terbentuknya candle ketiga yang bersifat bullish untuk memvalidasi sinyal beli. Trader juga bisa menambahkan indikator teknikal lain sebagai konfirmator sinyal beli.

Baca Juga: Pola Candlestick Lengkap Dalam Trading & Cara Membacanya

Cara Menggunakan Bullish Harami Agar Mendapatkan Keuntungan

Kamu bisa menggunakan Bullish Harami dengan mengikuti lima langkah berikut ini:

  1. Cari pola Bullish Harami pada grafik harga aset yang sedang mengalami penurunan (downtrend).
  2. Cari sinyal perubahan tren (reversals) dari indikator teknikal seperti Stochastic Oscillator atau MACD yang bullish.
  3. Pastikan body dari candle kedua berukuran tak lebih dari 25% candle pertama.
  4. Pastikan body dari candle kedua benar-benar tertutup oleh candle pertama.
  5. Setelah candle kedua sudah terbentuk dengan lengkap, kamu bisa mulai antre untuk memasang order beli pada tingkat harga yang setara dengan level high pada candle kedua. Jangan lupa menentukan stop loss atau cut loss pada tingkat harga yang setara dengan level low pada candle pertama.

Berikut ini contoh Bullish Harami yang menguntungkan dalam trading saham Japfa Comfeed Indonesia (JPFA):

Dua candle yang dilingkari merupakan pola Bullish Harami. Trader kemudian membuka posisi beli pada harga 1.480 (setara dengan level high pada candle kedua). Selanjutnya acuan cut loss ditentukan pada 1.425 (setara dengan level low pada candle pertama).

Pergerakan harga saham JPFA sempat mundur sedikit setelah order beli tereksekusi. Namun, pergerakan harga kemudian terus meningkat. Dalam skenario trading ini, ada beberapa cara menentukan target profit.

Trader dapat menentukan target profit setara dengan level high pada candle pertama (1.515), ataupun sesuai dengan swing high sebelumnya (1.560). Trader juga bisa ambil untung sesuai dengan rasio risk/reward yang biasa dipergunakan oleh trader. Apabila diasumsikan rasio risk/reward sebesar 1:2, maka target profit trader dipatok pada level 1.590.

Cara menggunakan Bullish Harami ini sangat mudah, bukan!? Kamu bisa berlatih dengan menerapkannya dalam simulasi trading saham atau mempelajari pergerakan harga saham secara historis. Kombinasikan pula dengan pengetahuan tentang beragam pola candlestick yang lain untuk mengoptimalkan hasil trading kamu.

via ajaib

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini kadang kala berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dimiliki oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal tersebut, Sobat dapat menghubungi kami disini.