Biaya Bangun SPBU Ternyata Segini Lho

SoPasti.Com

Autos.id – Soal bangun SPBU terutama Swasta sendiri begitu banyak sekali caranya. Bahkan beberapa operator SPBU di Indonesia sendiri sudah menawarkan beragam opsi menarik buat kalian yang mau bangun pom bensin.

Sebenarnya, langkah unik ini bisa jadi solusi baru dalam rangkaian distribusi bahan bakar. Salah satunya adalah BP (British Petroleum) yang hadir di Indonesia melalui AKR. Kali ini mereka sendiri berpartisipasi di IFRA (Indonesia Franchise 2023).

Kebetulan banget, kita berkunjung kesana dan mencoba gali lebih detail apa saja sih keuntungan dari bangun SPBU beserta investasi-nya.

Dengan Rp3 Miliar saja sudah bisa bangun SPBU skala Menengah

BP dengan AKR sendiri mulai ekspansi dengan hadirnya SPBU mereka di beberapa daerah. Namun, bukan itu saja mereka hadirkan ragam SPBU. Melainkan beberapa pom bensin ini bisa hasilkan keuntungan dari investasi mulai dari Rp 3 Miliar.

Biaya Bangun SPBU Ternyata Segini Lho

Lantas, apa saja syarat dan biaya bangun SPBU BP itu sendiri? Begini nih syaratnya, untuk mitra yang mau bergabung bisa langsung siapkan tanah kosong entah itu warisan orang tua, keluarga dan lain-lain.

Setelah itu, ukuran tanah sendiri butuh sekitar 1.500 – 1.800 m2 dengan panjang muka hanya kurang lebih 35 meter.

Belum termasuk perijinan untuk konstruksi, izin SPBU dan lain-lain. Serta biaya operasional sendiri mereka tanggung. Lantas, BP kasih apa saja sih? Mulai dari bebas biaya mitra dan tahunan, selain itu penjualan dengan sistem otomasi dan training yang selalu ada oleh BP.

Bahkan mereka sendiri jamin komisis BBM jauh kompetitif daripada komisi BBM swasta lainnya. Sebuah solusi menarik bukan? Buat sebuah SPBU sendiri, biaya bangun SPBU ini memang sudah jadi daya tarik sekali.

Proyeksi-nya bisa berapa lama?

Dalam penjelasan mereka, untuk reguler dengan investasi sebesar Rp 2 Miliar sampai Rp 6 Miliar saja bisa dalam kurun waktu 15 tahun. Dengan komisi BBM sebesar Rp700 – Rp 1.000 per Liter, mungkin dalam penjualan sekitar 1.000 liter saja kalikan dengan Rp700 saja hasilnya adalah Rp700 ribu untuk penjualan sebesar 1.000 Liter BBM. Kalau saja total kapasitas tangki mencapai 100 ribu liter mungkin bisa lebih dari 70 Juta bahkan Rp100 juta per liter.

Itupun belum dari penjualan non BBM seperti Kopi, Minimarket dan lain-lain. Semua ini bisa kalian coba dengan return selama 15 tahun. Memang tidak secepat itu namun bisa saja jadi solusi terbaik untuk kita semua yang mau investasi di bidang energi.

via Berita

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini kadang kala berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dimiliki oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal tersebut, Sobat dapat menghubungi kami disini.