Bedah Saham BBNI, Siap Stock Split di 2023

SoPasti.Com

Bedah Saham BBNI, Siap Stock Split di 2023

Ajaib.co.id – PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk (kode saham BBNI ) memiliki sejarah cukup panjang di Indonesia. Bermula Bank Negara Indonesia didirikan pada 05 Juli 1946. Kala itu, perusahaan dijadikan sebagai Bank Sentral yang bertanggung jawab menerbitkan dan mengelola mata uang negara.

Pada 1955, Bank Negara Indonesia berubah peran menjadi bank pembangunan, lalu mendapatkan hak untuk bertindak sebagai bank devisa. Sejalan dengan penambahan modal, pada tahun yang sama, status bank menjadi bank umum.

Pada 1968, status bank menjadi persero dan berubah nama menjadi status hukum Bank Negara Indonesia ditingkatkan ke Persero dengan nama PT Bank Negara Indonesia. Kini bank yang kerap disebut BNI melebarkan sayap operasinya ke Singapura, Australia, Hongkong, Jepang, Inggris, hingga Kanada.

BNI melakukan penawaran umum perdana (initial public offering, IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 25 November 1996. Saham berkode BBNI ini dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia sebesar 60,61% dan publik dengan porsi 39,39%.

Kinerja Keuangan dari Laporan Keuangan Terakhir

Dikutip dari laman BNI, berikut ini laporan keuangan perseroan periode 2019 hingga 2022.

Komponen Laba Q2 2023 Q1 2023 Q4 2022 Q3 2022
Pendapatan Bunga 11,92 triliun 11,86 triliun 12,78 triliun 11,92 triliun
Laba Kotor 11,77 triliun 11,69 triliun 12,60 triliun 11,75 triliun
Laba Bersih 5,08 triliun 5,22 triliun 4,61 triliun 4,88 triliun
Total Aset 1.025,09 triliun 1.012,36 triliun 1.029,83 triliun 943,60 triliun
Total Liabilitas 881,61 triliun 867,29 triliun 889,63 triliun 80,96 triliun
Total Ekuitas 143,47 triliun 145,06 triliun 140,19 triliun 134,00 triliun

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) membukukan laba bersih sebesar Rp18,31 triliun sepanjang 2022. Angka ini naik 68% dibandingkan laba bersih tahun 2021 yang hanya sebesar Rp10,89 triliun.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar mengatakan realisasi laba bersih tersebut lebih tinggi dari estimasi. Bahkan, realisasi ini jauh di atas pencapaian sebelum pandemi dan menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah BNI. Ia menyampaikan bahwa itu merupakan hasil kombinasi antara strategi pertumbuhan bisnis yang prudent, selektif. Kredit kami tumbuh 10,9% secara tahunan dengan sumber pertumbuhan dari nasabah yang tentunya berkualitas baik..

Penyaluran kredit yang dilakukan secara selektif ini berdampak pada perbaikan kualitas aset di mana ratio loan at risk (LaR) BNI turun dari 23% menjadi 16% dan tingkat biaya kredit atau cost of credit turun dari 3,3% menjadi 1,9% di tahun 2022.

Namun bank masih mampu menyalurkan kredit dan menyebabkan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) mengalami kenaikkan. Pada level ini, keuangan perseroan dalam kondisi sehat.

Rasio Q2 2020 Q2 2021 Q2 2022 Q2 2023
Return on Equity (RoE) 0,10% 2,25% 3,82% 3,70%
Return on Assets (RoA) 0,01% 0,30% 0,51% 0,49%
Gross Profit Margin (GPM) 16,13% 17,8% 28,53% 30,33%
Operating Profit Margin (OPM) 16,13% 17,8% 28,53% 30,33%
Net Profit Margin (NPM) 12,17% 14,09% 23,17% 24,43%
Current Ratio (CR) 0% 0% 0% 0%
Debt to Equity Ratio (DER) 671% 650% 646% 634%

Karena perseroan mengalami penurunan laba, maka ROA dan ROE pun menurun. Rasio penyaluran kredit (loan to deposit, LDR) juga berkurang. Meski demikian BOPO dan NPL gross melonjak.

Pembagian Dividen untuk Pemegang Saham

Bagi pemilik saham BBNI pasti sering menerima dividen dari emiten. Emiten ini tidak pernah absen membagikan dividennya. Di tahun 2023 ini pun, saham BBNI membagikan dividennya kepada seluruh pemegang saham. Di mana, RUPS tahunan telah menyetujui pembagian dividen sebesar 40% atau senilai total Rp7,32 triliun.   

Nilai ini naik 2,69 kali lipat dari total dividen tahun buku 2021 yang sebesar Rp2,72 triliun. Dengan demikian, nilai dividen per lembar saham kali ini ditetapkan Rp392,78, dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp146.  

Dengan memperhitungkan komposisi saham milik Pemerintah yang sebesar 60%, maka perseroan akan menyetorkan dividen senilai Rp4,39 triliun ke rekening Kas Umum Negara.  Sementara itu, atas kepemilikan 40% saham publik senilai Rp2,92 triliun akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikannya masing-masing.  

Sedangkan sebesar 60% dari Laba Bersih Perseroan atau senilai Rp10,98 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk pengembangan usaha berkelanjutan BNI ke depan. Perseroan tetap optimis dapat membukukan pertumbuhan kinerja positif seiring dengan agenda transformasi yang masih berjalan di 2023.  

Dilansir dari situs resmi BNI, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyampaikan kenaikan rasio pembayaran dividen menjadi 40% di tahun ini dilakukan seiring dengan kinerja keuangan perseroan yang terus membaik dengan capaian laba Rp18,3 triliun di 2022.   

Tahun Dividen Dividen Jenis Imbal Hasil
2023 392,78011 Tahunan 4,13%
2022 146,29688 Tahunan 1,81%
2021 44,022623 Tahunan 0,76%
2020 206,24107 Tahunan 2,94%
2019 201,28955 Tahunan 2,34%
2018 255,55548 Tahunan 2,78%
2017 212,80685 Tahunan 3,08%
2016 122,53382 Tahunan 2,28%
2015 144,54965 Tahunan 2,04%
2014 145,71 Tahunan 2,93%
2013 113,35 Tahunan 2,12%

Prospek Bisnis BBNI

Dilansir dari Bisnis.com, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) berencana melakukan pemecahan saham atau stock split dengan rasio 1:2. Berdasarkan keterbukaan informasi, Manajemen BNI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan stock split.

Mengacu pada prospektusnya, manajemen BBNI menjelaskan tujuan melaksanakan stock split untuk meningkatkan demand atas saham perseroan dengan memperluas basis investor. Kemudian, stock split juga akan menyebabkan harga saham BBNI menjadi terjangkau bagi investor perorangan atau investor ritel. Dengan demikian, aksi korporasi ini akan meningkatkan jumlah investor yang dapat melakukan transaksi atas saham BBNI.

Manajemen BNI menilai jumlah lembar saham perseroan setelah stock split akan bertambah dan meningkatkan likuiditas perdagangan saham BBNI sehingga perdagangan saham perseroan di bursa efek akan lebih aktif. Sementara itu, di tengah rencana stock split prospek saham BBNI diperkirakan positif. Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan prospek dari saham-saham perbankan, termasuk BBNI memang masih cukup positif setidaknya hingga akhir tahun ini. Hal ini seiring dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi domestik, tren inflasi yang terus melandai sehingga menopang daya beli serta efek tahun politik yang bisa mendongkrak belanja masyarakat. Apalagi permintaan kredit juga masih tinggi dan proyeksi pertumbuhan kredit di kisaran 9-10 persen. 

Sebelumnya, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Handiman Soetoyo dan Abyan Habib Yuntoharjo dalam risetnya yang dirilis pada bulan lalu merekomendasikan Buy untuk BBNI dengan target harga Rp10.950. Akan tetapi, menurut riset tersebut margin bunga bersih (net interest margin/NIM) akan menjadi perhatian utama bagi BBNI.

Jadi apakah kamu tertarik untuk bersiap membeli saham BBNI saat stock split? Pastikan untuk melakukan transaksi saham lewat aplikasi Ajaib.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi trading saham terbaik, Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk #JadiTraderHandal bersama Ajaib sekarang! Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.


Disclaimer: Tulisan ini berdasarkan riset dan opini pribadi. Bukan rekomendasi investasi dari Ajaib. Setiap keputusan investasi dan trading merupakan tanggung jawab masing-masing individu yang membuat keputusan tersebut. Harap berinvestasi sesuai profil risiko pribadi.

via Sumber

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini kadang kala berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dimiliki oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal tersebut, Sobat dapat menghubungi kami disini.