Resiko Kesehatan Jika Terlalu Sering Makan Gorengan

SoPasti.ComGorengan adalah makanan yang diproses atau dimasak dengan cara digoreng atau ditumis dengan minyak goreng.  Gorengan merupakan salah satu makanan yang sering kali dijadikan sebagai makanan cemilan pada saat waktu senggang. Alasan mengapa gorengan begitu di sukai adalah karena cemilan satu ini memiliki banyak varian dengan rasa yang enak & juga menyenangkan. Inilah Resiko Kesehatan Jika Terlalu Sering Makan Gorengan.

Namun walau telah banyak digemari oleh banyak orang, gorengan sangat tdk disarankan utk dikonsumsi secara rutin. Dampak terlalu banyak makan gorengan sangat berbahya bagi kesehatan.

Resiko Kesehatan Jika Terlalu Sering Makan Gorengan

Siapa sih yang disini gak doyan makan gorengan? mayoritas hampir suka sama makanan yang bernama gorengan ini. Namun perlu kalian ketahui jika kalian sering makan gorengan terdapat bahayaya loh seperti dilansir dari hellosehat.com

Inilah Resiko Kesehatan Jika Terlalu Sering Makan Gorengan
BeingNormalisBoring

1. Tersumbatnya pembuluh darah

Arterosklerosis adalah penumpukan plak di pembuluh arteri. Plak ini dapat menyumbat aliran darah dari pembuluh arteri ke organ-organ penting di tubuh kita. Plak terbuat dari lemak, kolesterol, dan kalsium yang terdapat dalam tubuh, lama kelamaan plak ini akan mengeras dan menghambat peredaran darah.

Aeterosklerosis dapat menimbulkan penyakit serius tergantung di mana plak ini terbentuk. Jika terbentuk di arteri yang mengarah ke jantung, sumbatan plak dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, jika terbentuk di bagian leher bisa menyebabkan stroke. Plak pada arteri yang mengarah ke anggota gerak dapat menyebabkan tangan dan kaki Anda terasa mati rasa bahkan infeksi

2. Meningkatkan risiko kegemukan

Tidak hanya diabetes, risiko kegemukan hingga obesitas juga meningkat. Makanan tinggi lemak biasanya juga tinggi kalori, karena 1 gram lemak setara dengan 9 kalori. Sehingga satu sendok teh minyak gorengan dapat menyumbang 45 kalori. Jika Anda rutin mengonsumsi makanan yang digoreng, bukan tidak mungkin lama kelamaan berat badan Anda akan bertambah. Kegemukan dan obesitas merupakan faktor risiko pada sebagian besar penyakit degeneratif, ini berarti jika berat badan Anda lebih dari normal maka risiko Anda untuk menderita penyakit lain juga meningkat.

3. Meningkatkan risiko penyakit degeneratif

Sebuah penelitian dilakukan oleh Leah Cahill, Department of Nutrition di Harvard School of Public Health, kepada 100.000 orang pria dan wanita selama 25 tahun. Studi tersebut menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi makanan yang digoreng setidaknya seminggu sekali memiliki risiko menderita diabetes mellitus tipe 2 dan penyakit jantung. Risiko ini semakin meningkat seiring dengan jumlah gorengan yang dikonsumsi.

Sebagai perbandingan, mereka yang makan gorengan 4-6 kali seminggu memiliki risiko hingga 39% untuk menderita diabetes jika dibandingkan dengan yang makan gorengan 1 kali seminggu. Sementara mereka yang makan gorengan 7 kali bahkan lebih selama seminggu mengalami peningkatan risiko menderita diabetes hingga 55%.


Baca Juga :


4. Sumber lemak trans

Ada dua jenis lemak trans, yaitu yang secara alami terdapat pada makanan (biasanya pada daging dan susu) dan lemak trans buatan, yang berasal dari proses hidrogenasasi, suatu proses yang digunakan untuk mengubah minyak menjadi bentuk padat. Jenis minyak seperti ini banyak digunakan untuk menggoreng di gerai fast food, karena mudah disimpan, murah, dan dapat bertahan lama. Makanan yang diolah menggunakan metode deep fried biasanya menggunakan jenis minyak padat, karena minyak yang mengandung lemak trans memberikan rasa dan tekstur yang khas serta bisa digunakan berkali-kali.

Itulah Resiko Kesehatan Jika Terlalu Sering Makan Gorengan. Jangan sering-sering ya sobat. Jaga Kesehatan.

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini kadang kala berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dimiliki oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal tersebut, Sobat dapat menghubungi kami disini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *