Manfaat Teether Bayi dan Risiko, hingga Tips Memilih Teether Bayi

SoPasti.Com – Manfaat Teether Bayi dan Risiko, hingga Tips Memilih Teether Bayi.

Teether bayi dibutuhkan oleh anak untuk mengatasi ketidaknyamanan yang dirasakan saat tumbuh gigi. Simak penjelasan lengkap mengenai manfaat, risiko, hingga tips memilih teether yang sesuai dengan usianya.

Teether Bayi: Manfaat, Risiko, hingga Tips Memilihnya

Pentingnya Teether untuk Tumbuh Kembang Bayi

Pertumbuhan gigi dapat menimbulkan rasa sakit dan akan menimbulkan banyak kesulitan bagi bayi serta orang tua yang merawatnya. Tumbuh gigi bisa membuat stres bagi beberapa bayi, tetapi ada cara untuk membuatnya lebih mudah melewati fase ini.

Setiap bayi berbeda dan Anda mungkin harus mencoba beberapa hal sampai menemukan sesuatu yang cocok untuk anak Anda. Beberapa bayi bahkan tidak bisa tidur di malam hari. Namun, ada juga bayi yang sepertinya tidak terpengaruh oleh kondisi ini.

Teether bayi membantu meredakan rasa nyeri pada gusi, membantu perkembangan kognitif, dan mengembangkan keterampilan motoriknya. Aktivitas ini adalah bagian penting dari perkembangan anak.

Mengunyah mainan ini mendorong bayi menggerakkan lidahnya ke dalam mulut, di mana hal ini memberi kesadaran akan mulutnya. Gerakan ini juga membantu anak untuk mengucapkan kata-kata pertamanya.

Saat bayi memasuki fase tumbuh gigi, Anda tidak perlu heran jika mereka sering menggigit baju, selimut, mainan favoritnya, atau jari.

Kapan Sebaiknya Anda Memberikan Teether Bayi?

Jika Anda memperhatikan si Kecil mencoba mengunyah semua yang terlihat, mungkin sudah waktunya untuk memberikan teether. Tumbuh gigi umumnya mulai sejak usia 3 bulan dan paling lambat 14 bulan. Kapan bayi Anda mulai tumbuh gigi dan gigi mana yang tumbuh pertama kali bergantung pada riwayat keluarga dan genetik.

Dua gigi depan bawah biasanya merupakan gigi pertama yang muncul, disusul dua gigi depan atas. Kebanyakan anak akan memiliki 20 gigi sebelum berusia 3 tahun.

Panduan Memilih Teether Bayi

Pilihlah teether yang mudah dipegang bayi, aman untuk dikunyah, dan terdapat label  BPA-free. Teether juga tidak boleh memiliki tepian yang keras. Bahkan, beberapa jenis mainan ini dirancang untuk menghilangkan rasa sakit.

Beberapa tahapan yang sebaiknya Anda ketahui sebelum membeli mainan ini, antara lain:

  • Stage 1 teether. Ini adalah jenis teether untuk bayi 2 bulan atau di bawah 4 bulan yang cocok untuk merangsang pertumbuhan gigi.
  • Stage 2 teether. Mainan ini cocok untuk bayi umur sekitar 6 bulan, karena bentuk yang lebih padat dan berfungsi untuk menstimulasi pertumbuhan gigi selanjutnya.
  • Stage 3 teether. Mainan ini umumnya untuk bayi yang sudah memiliki 2 gigi atau lebih. Meski memiliki bentuk yang lebih padat dan tekstur yang kasar, teether ini lembut saat digigit.
  • Stage 4 teether. Jenis teether ini cocok untuk bayi yang memiliki kemampuan mengigit yang kuat. Selain merangsang pertumbuhan gigi, teether ini juga bisa melatih gerakan motoriknya untuk mengunyah.

Selalu awasi bayi saat menggunakan teether. Pilihlah teether yang aman saat masuk ke mulut bayi dan tidak memiliki bagian-bagian kecil yang bisa lepas, karena bisa menyebabkan bayi tersedak. Selain itu, pilihlah ukuran yang sesuai usianya, teether yang terlalu besar atau terlalu kecil bisa membahayakan bayi.

Satu hal penting yang perlu Anda ingat saat memilih teether untuk bayi 2 bulan atau lebih adalah memastikan teether bayi aman, tidak mengandung phthalate, bisphenol A (BPA), atau cat beracun.

Hal penting lainnya yang juga tak boleh luput dari perhatian adalah rutin membersihkan teether secara rutin dengan sabun dan air untuk mengurangi penyebaran kuman.

Seberapa Amankah Teether Bayi?

Sebuah penelitan di Amerika Serikat menemukan bahwa beberapa teether yang beredar mengandung bisphenol A dan bahan kimia yang mengganggu sistem endokrin.

Sebuah studi yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa gangguan pada endokrin dapat mengganggu hormon, menyebabkan kerusakan perkembangan reproduksi, dan neurologis. Penelitian tersebut mengungkapkan, meskipun teether memiliki label BPA-free dan non-toxic, mainan tersebut masih mengandung BPA.

Bahkan, penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa mainan tersebut mengandung paraben, antimicrobial agents triclosan, dan triclocarban, beberapa senyawa kimia yang merupakan pengganggu endokrin. Perlu Anda ketahui, BPA dan kimia lainnya yang terdapat pada teether bisa larut bersama air.

Memahami Perkembangan Tumbuh Gigi pada Bayi

Meskipun waktu tumbuh gigi setiap anak sangat bervariasi, pada umumnya pertumbuhan gigi dimulai sekitar usia 6 bulan.

Tanda dan gejala umum tumbuh gigi meliputi:

  • Air liur yang berlebihan.
  • Mengunyah benda-benda di sekitarnya.
  • Rewel.
  • Sakit atau nyeri pada gusi.
  • Peningkatan suhu tubuh, tetapi tidak demam.

Banyak orang tua menduga tumbuh gigi menyebabkan demam dan diare, padahal gejala ini bukan indikasi tumbuh gigi. Jika anak Anda mengalami dua gejala tersebut, konsultasi dengan dokter.

Cara Meredakan Sakit Gusi pada Anak

Jika bayi Anda yang sedang tumbuh gigi terlihat tidak nyaman, pertimbangkan tips sederhana ini:

  • Gosok gusi bayi. Gunakan jari bersih atau kain kasa basah untuk menggosok gusinya. Tekanan ringan dapat meredakan ketidaknyamanan yang bayi rasakan.
  • Suhu dingin. Sendok dingin dapat membantu menenangkan gusi bayi. Hindari minuman atau makanan manis untuk mencegah gigi berlubang.
  • Obat-obatan. Jika bayi Anda sangat rewel, pertimbangkan untuk memberinya obat nyeri yang dijual bebas untuk bayi atau anak-anak seperti acetaminophen atau ibuprofen.

Sementara itu, perawatan yang harus Anda hindari adalah:

  • Hindari penggunaan homeopathic teething tablet karena dapat menyebabkan kejang dan kesulitan bernapas.
  • Jangan menggunakan obat tumbuh gigi yang mengandung benzocaine atau lidocaine.
  • Hindari menggunakan kalung, gelang tangan, atau gelang kaki untuk tumbuh gigi. Barang-barang ini berisiko membuat cedera mulut dan infeksi.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Permasalahan terkait tumbuh gigi biasanya cukup dengan penganan sederhana di rumah. Konsultasi dengan dokter jika bayi terlihat tidak nyaman atau jika pertumbuhan gigi mengganggu makan atau minumnya.

 

  1. Anonim. Teething: Tips for soothing sore gums. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/teething/art-20046378. (Diakses pada 15 April 2021).
  2. Anonim. 2019. Things you must know about baby teething and teether. https://www.babylux.asia/blog/things-you-must-know-about-teething-and-teething-toys. (Diakses pada 15 April 2021).
  3. Mirpuri, Dipika. 2020. Why Do Babies Like Teethers?. https://www.verywellfamily.com/why-do-babies-like-teethers-3255327. (Diakses pada 15 April 2021).
  4. Robert Preidt. 2016. Just How Safe Is That Baby Teether?. https://www.webmd.com/parenting/baby/news/20161207/just-how-safe-is-that-baby-teether. (Diakses pada 15 April 2021).

via doktersehat

 

 

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini kadang kala berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dimiliki oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal tersebut, Sobat dapat menghubungi kami disini.