Ingin Bisnis Web Agency Makin Besar? Cek Panduan Ini!

SoPasti.Com

Saat memulai bisnis web agency, Anda pasti sudah membayangkan usaha ini semakin besar. Klien berdatangan dengan sendirinya, Anda mulai punya tim dan kantor sendiri…

Namun, kenyataannya makin besar web agency, makin banyak pula tantangannya. Mulai dari lonjakan order, masalah teknis, persaingan dengan bisnis web tetangga… Sampai-sampai  Anda bingung mana yang harus diprioritaskan.

Tapi tenang saja. Di sini kami akan menjelaskan strategi mengembangkan bisnis web agency sesuai skalanya. Agar, usaha Anda tidak macet di situ-situ saja.

Dan bukan hanya itu, kami juga akan membocorkan rahasia supaya Anda lebih mudah mengeksekusi strategi tersebut. Tanpa berlama-lama, yuk meluncur ke bawah!

Seberapa Besar Potensi Bisnis Web Agency?

Bayangkan sekarang Anda menjadi founder web agency yang sebagian besar klien datangnya dari perkantoran.

Jika sepuluh tahun lagi seluruh perusahaan di dunia ini sudah memiliki website, kira-kira apa lagi yang bisa perusahaan Anda tawarkan? Mungkinkah Anda kehabisan order?

Jangan salah sangka. Nyatanya potensi bisnis web agency itu luas dan berkelanjutan, lho. Mari gali peluang tersembunyi web agency.

Ibarat menanam pohon dari akarnya, banyak web agency mengawali bisnis dari menjual produk paling sederhana: domain dan hosting. Seiring waktu, layanan pun meningkat jadi pembuatan website.

Tentunya, klien berharap website ini bekerja maksimal dan membantu perusahaan mencapai goal-nya, bukan? Oleh sebab itu, klien akan membutuhkan jasa optimasi website. Mulai dari SEO, Content Marketing, dan banyak lagi.

Sudah, itu saja?

Tentu saja tidak. Sama seperti segala hal di dunia ini yang bisa usang, website yang terus menerus dipakai juga akan aus. Karena itu, klien membutuhkan seseorang yang mampu melakukan maintenance website.

Kalau pemilik website tidak punya web developer, siapa lagi yang akan menolong mereka kalau bukan web agency? Faktanya, menurut Verisign dan Berkaweb:

  • 84% perusahaan menganggap website adalah kebutuhan pokok bagi bisnis
  • 97% UMKM merekomendasikan memiliki situs web untuk bisnis kecil lainnya
  • Di tahun 2018 market web hosting mencapai nilai $90,6 milliar
  • Market web hosting diprediksi akan tumbuh 15% di tahun 2025

Intinya, potensi bisnis web agency memang cukup bagus dan tidak ada ujungnya. Anda bisa terus mengembangkan usaha ini menjadi semakin besar dan lebih besar lagi. Baik dengan menambah varian produk, membuka jasa optimasi, perpanjangan web, dll.

Yang namanya maintenance dan develop website pasti ada perkembangan. Perusahaan pasti butuh develop website. Jadi pasarnya juga cukup luas, baik untuk pengguna baru dan lama.”

(Haeni, Founder Karya Web Studio)

Masalah yang Mungkin Anda Temukan Saat Mengelola Ratusan Website…

Mungkin Anda mengawali bisnis web agency ini dengan menjadi freelancer. Tadinya, klien Anda berasal dari teman atau keluarga terdekat. Namun entah bagaimana, Anda mulai mendapatkan klien-klien yang sama sekali asing.

Sejak saat itu, kehidupan bisnis web agency Anda pun berubah. Seiring order yang meningkat menjadi puluhan hingga ratusan, masalah-masalah ini pun mulai terjadi:

1. Orderan Melonjak

Tadinya mengurus satu hingga tiga klien tidaklah menyita waktu. Tapi, bagaimana kalau Anda memiliki 100 klien lebih yang harus di-handle?

Anda harus membalas satu per satu pertanyaan yang masuk, mengurus hosting dan domain, membuatkan website dan revisi design beberapa kali, mengurus invoice pembayaran…

Anda yang bekerja sendirian pun memutuskan merekrut tim. Namun, itu pun tidak 100% menyelesaikan masalah karena pasti ada human error yang terjadi. Entah salah input harga, keteteran gara-gara banyak yang harus diurus, dan banyak lagi. Makin puyeng, kan?

2. Variasi Produk Tidak Menjawab Kebutuhan Calon Klien

Makin banyak klien, makin beragam juga kebutuhannya. Bisa jadi klien Anda adalah business owner, staf sekolahan, peternak lele, ataupun fotografer yang butuh web portfolio.

Yang mana, spesifikasi website setiap pelaku jelas berbeda. Mulai dari daya tampung pengunjung, sistem keamanan, design tema, dan banyak lagi. Padahal, produk Anda terbatas dan tidak menjawab sebagian besar di antaranya.

Masalah itu belum selesai, datang mimpi buruk lainnya, yaitu saat kebutuhan klien terus berkembang sedangkan kemampuan web agency Anda belum sampai ke sana.

Kemungkinan besar, akan terjadi scope creep, yaitu penambahan fitur atau fungsi tanpa mempertimbangkan ketersediaan sumber daya. Baik waktu, personil, hingga biaya.

Karena Anda tidak bisa mengendalikan permintaan klien, kemungkinan yang terjadi yaitu antara memaksa mereka menerima kemampuan web agency Anda atau jika gagal bisa-bisa klien memutar perahu ke web agency lainnya.

3. Produk dan Layanan Mulai Banjir Keluhan

Kira-kira klien akan lari ke mana kalau website mereka bermasalah? Seperti ketika server down, kena serangan malware, loading lama, dan sebagainya.

Kemungkinan besar, klien akan membombardir web agency yang bersangkutan. Sebab, web agency tersebut lah yang bertanggungjawab terhadap server website.

Biasanya, masalah-masalah ini muncul ketika website klien sudah berjalan beberapa lama dan komponennya mulai usang. Sehingga, tema dan plugin situs kadaluarsa, sistem keamanan mulai rapuh, dan banyak faktor lainnya.

Sekarang, bayangkan kalau Anda sebagai pemilik web agency harus mengupdate satu per satu komponen situs pelanggan secara manual. Haduhh, makan waktu banyak sekali, bukan?

Belum lagi, kalau klien sudah tidak mau percaya lagi terhadap kualitas server Anda. Dan bukan cuma itu saja, akan tambah repot jika klien menyarankan orang lain untuk tidak memilih web agency Anda.

4. Tambah Modal, Tambah Risiko

Usaha mengembangkan bisnis web agency seringkali menuntut peningkatan modal. Ada modal, ada barang.

Misalnya, Anda membangun web agency dengan cara menjadi reseller hosting. Suatu hari, Anda ingin menambah layanan VPS. Untuk melakukan ini, penyedia hosting tersebut meminta Anda membayar sejumlah modal untuk nyetok VPS.

Sayangnya, bisa jadi ide ini tidak berjalan mulus. Layanan VPS mangkrak dan sepi peminat padahal Anda sudah telanjur memborongnya.

Belum lagi, kalau penyedia hosting tersebut mengharuskan Anda membayar biaya admin atau deposit setiap bulannya. Padahal, bisnis sedang kurang baik. Mau mengembangkan web agency jadi maju mundur, bukan?

5. Kalah Saing dengan Web Agency Lainnya

Pada bagian sebelumnya, Anda sudah memahami potensi bisnis web agency yang cukup luas. Karena alasan inilah banyak orang tertarik membangun bisnis web agency.

Itu artinya, Anda harus bersaing dengan sekian banyak web agency. Di Indonesia saja sudah ada lebih dari ratusan bisnis web agency ataupun perusahaan digital marketing yang melayani urusan terkait website. Tanpa memiliki nilai lebih, web agency yang gagal berkembang lambat laun akan tergilas oleh persaingan.

Apa yang Bisa Anda Lakukan Agar Bisnis Web Agency Makin Bertumbuh?

Sampai sini, Anda sudah mengetahui mimpi buruk yang mungkin terjadi ketika mengembangkan bisnis web agency. Pastinya, Anda tidak ingin bisnis rontok karena gagal bertumbuh.

Nah, Anda tidak usah cemas. Daripada potensi masalahnya, ada lebih banyak solusi yang bisa Anda lakukan untuk mengembangkan bisnis web agency. Berdasarkan skalanya, berikut strategi yang layak Anda coba:

1. Freelance

Menjadi freelancer web agency artinya Anda menjalankan bisnis web secara mandiri dan tidak terikat oleh perusahaan apapun.

Meskipun lebih bebas, susahnya membuka web agency secara freelance yaitu memulai bisnis dan mendapatkan klien. Pasalnya, Anda mungkin belum memiliki popularitas ataupun portfolio yang mumpuni.

Lalu, bagaimana kah strategi mengembangkan bisnis web agency di level freelance? Berikut tips suksesnya:

1. Tawarkan Uji Coba dengan Harga Miring

Di masa awal menjadi freelancer, mungkin Anda akan sering mencari klien sendiri. Namun karena belum memiliki portfolio, kepercayaan pun agak sulit didapatkan karena kinerja Anda belum terbukti.

Solusinya, tawarkan uji coba dengan harga miring untuk beberapa klien pertama Anda. Pembuatan website gratis, misalnya. Alhasil, Anda pun lebih gampang memiliki daftar portfolio yang menunjukkan pengalaman dan gambaran kemampuan Anda.

2. Gabung dengan Komunitas

Kalau Anda bingung mau mencari klien di mana, komunitas bisa menjadi jawaban. Sebab, komunitas mampu mempertemukan Anda dengan jaringan koneksi yang luas sekaligus sebagai sumber informasi.

Misalnya, bergabung dengan klub fotografi. Anda bisa menawarkan ke seorang koneksi untuk membuat web portfolio menggunakan jasa Anda. Kalau hasilnya memuaskan, kemungkinan besar kenalan Anda tersebut mau melakukan word of mouth alias merekomendasikan kinerja Anda ke orang lain.

3. Ikutan Program Reseller Hosting

Meskipun freelancer web agency bekerja secara mandiri, ada kalanya Anda tidak bisa selalu mengandalkan diri sendiri.

Sekarang, bayangkan jika Anda harus melayani klien, melakukan promosi, mengecek server yang gangguan, memikirkan pengembangan produk, dan sebagainya. Terlalu banyak hal yang harus dilakukan sendiri, bukan?

Oleh sebab itu, bergabung dengan program reseller hosting bisa menjadi jalan ninja Anda. Niagahoster Partner, misalnya.

Program Niagahoster Partner memungkinkan Anda menjual kembali produk hosting Niagahoster yang kualitasnya terjamin. Apalagi, Anda tak perlu mengeluarkan modal. Jadi, Anda lebih mudah dalam membangun bisnis sekaligus menyediakan produk terbaik yang siap dipasarkan.

Baca Juga: Panduan Memulai Bisnis Web Hosting Untuk Pemula

2. Agensi Kecil Hingga Menengah

Sampai di level ini, Anda sudah mulai mendapatkan kepercayaan calon klien. Tak heran, Anda yang tadinya mencari klien sekarang gantian dicari klien.

Di tengah kesibukan itu, Anda pun sadar bahwa cara kerja bisnis web agency ini harus mulai dirapikan. Dengan begitu, energi yang Anda investasikan tidak berakhir menjadi kesibukan yang sia-sia dan bisnis pun jadi lebih punya tujuan.

Nah, berikut beberapa cara mengembangkan bisnis web agency tingkat kecil hingga menengah:

1. Bangun Website Profesional

Boleh dibilang website merupakan modal wajib bagi pebisnis web agency tingkat kecil hingga menengah. Tanpa website profesional, kemungkinan bisnis lebih seret gara-gara sulit ditemukan calon klien.

Jadi, tidaklah berlebihan untuk mengatakan website adalah investasi jangka panjang bagi bisnis. Sebab, web mampu memperkuat eksistensi Anda di ranah digital, sekaligus menjadi toko yang menerima calon pelanggan selama 24 jam.

Selain itu, website perusahaan juga menjadi kesempatan untuk menunjukkan gambaran kemampuan Anda. Faktanya, 75% pelanggan menilai kredibilitas bisnis berdasarkan desain situs web perusahaan.

Baca Juga: Cara Membuat Website Toko Online Mudah Untuk Pemula

2. Bangun Digital Branding

Meskipun klien mulai berdatangan dengan sendirinya, Anda harus tetap mempertahankan eksistensi web agency Anda. Salah satu caranya yaitu dengan membangun digital branding.

Digital branding yaitu upaya mendesain dan membangun brand secara online dengan platform digital.

Web yang sudah Anda punya di awal tadi jangan hanya didiamkan, tapi dongkraklah dengan hal yang bermanfaat. Misalnya, buat logo, isi dengan konten menarik, pajang portfolio Anda dan testimoni klien, dsb.

Dengan begitu, calon klien yang tadinya sekadar melirik web agency Anda pun jadi lebih yakin untuk memakai jasa Anda.

Lantas, bagaimana kalau Anda bergabung dengan reseller hosting? Kalau sampai ketahuan klien bahwa Anda menjual produk perusahaan lain, bukannya kemungkinan mereka memilih beli langsung ke perusahaan tersebut?

Nah, kalau Anda bergabung dengan reseller hosting terbaik seperti Niagahoster Partner (NiPa), ada fitur white labelling. Fitur ini memungkinkan Anda membangun identitas brand sendiri.

Halaman login Member Area Hotama bisa disesuaikan dengan branding bisnis web agency
Halaman login Member Area Hotama, mitra Niagahoster Partner

Maksudnya, Anda akan memiliki tampilan sistem tanpa embel-embel Niagahoster. Halaman login Member Area, misalnya, bisa memakai URL dengan domain perusahaan sendiri. Anda pun bebas mendesain tampilannya.

Tak hanya itu, mengubah nama server pun juga bukan hal mustahil. Misal, yang tadinya ns2.niagahoster.org bisa menjadi ns2.hostingnia.com. Alhasil, kemungkinan ketahuan klien pun makin kecil.

Baca Juga: 19 Tips Lengkap Promosi Bisnis Jasa Pembuatan Website

3. Sediakan Variasi Layanan yang Sesuai Kebutuhan

Sekarang, Anda sudah memiliki beraneka klien. Ada yang pebisnis, blogger, sekolahan, dan macam-macam lagi. Dan tentunya Anda paham betul bahwa kebutuhan situs tiap pelanggan juga berbeda.

Oleh sebab itu, Anda harus meningkatkan wawasan dan kepekaan terhadap kebutuhan klien. Pikirkan apa yang klien butuhkan, dan apa yang bisa Anda berikan untuk mereka.

Misalnya, buat beberapa variasi paket hosting. Katakanlah hosting pelajar, personal, dan bisnis. Yang mana, fasilitas dan harga setiap variasi produk ini berbeda. Mulai dari daya tampung, ruang penyimpanan, dan banyak lagi.

Dengan menyediakan varian produk, jauh lebih mudah bagi klien untuk menentukan pilihan yang sesuai kebutuhan mereka.

Seorang blogger pemula tak perlu mengeluarkan biaya berlebihan untuk membeli hosting yang kapasitasnya berlebih. Sedangkan pebisnis bisa memilih hosting dengan fitur lengkap yang memenuhi kebutuhan toko online mereka.

Baca Juga: Yuk Kenali Jenis-Jenis Layanan Hosting!

4. Dokumentasikan Setiap Keluhan dan Lakukan Evaluasi

Sekarang, mungkin Anda sudah mendapat lebih banyak keluhan daripada ketika menjadi freelancer. Maklum, orderan Anda juga semakin ramai.

Meskipun Anda bisa menyelesaikan tiap keluhan, jangan mengira proses perbaikan ini sudah selesai. Dokumentasikanlah keluhan yang masuk dan perhatikan kendala apa saja yang sering terjadi.

Jika kendala tersebut terus berulang, ada baiknya mulai evaluasi sisi lemah bisnis Anda. Jangan sampai kelemahan ini membunuh bisnis Anda perlahan.

Misalnya, jika Anda memakai reseller hosting dan rupanya banyak website klien yang kena hack. Alangkah baiknya untuk mempertimbangkan pindah reseller. Daripada, klien telanjur kecewa dan berhenti langganan.

Baca Juga: Ingin Website Anda Online 24 Jam? Perhatikan Uptime-nya!

5. Rekrut Tim yang Cukup dan Gunakan Platform Khusus

Sebelum Anda kewalahan, alangkah baiknya mulai rekrut anggota tim. Sehingga, Anda bisa meringankan beban Anda dengan delegasi tugas.

Untuk web agency tingkat kecil hingga menengah, biasanya yang dibutuhkan adalah tim developer dan marketing.

Dan jangan lupa juga, komunikasi adalah kunci sukses kerja tim. Pastikan Anda memakai aplikasi atau platform yang mampu memastikan tim bekerja secara efektif.

Baca Juga: 20+ Aplikasi Untuk Work From Home Agar Lebih Efektif [Terlengkap]

3. Agensi Menengah Hingga Besar

Kalau sudah sampai ke tahap ini, itu artinya bisnis Anda sudah lebih stabil. Tidak diragukan lagi, ratusan klien telah mempercayai perusahaan Anda dan yakin menyerahkan pembuatan website-nya ke Anda.

Walau demikian, jangan sampai lengah. Anda harus tetap melebarkan sayap bisnis dan merawat hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Dengan begitu, Anda bisa tetap memenangkan persaingan di kalangan web agency.

Di bawah ini beberapa strategi mengembangkan web agency menengah hingga besar:

1. Fokus pada Target Pasar Tertentu

Meskipun sudah menjaring banyak klien, tentunya Anda tetap ingin memastikan bisnis web agency ini selalu mendapat peminat. Tapi, bagaimanakah caranya?

Nah, Anda bisa mulai fokus pada target pasar tertentu. Memiliki target pasar yang jelas akan memudahkan Anda mengindentifikasi kebutuhan klien,  menyediakan varian produk, sampai menentukan strategi marketing yang tepat. Alhasil, potensi memenangkan peluang pasar pun lebih besar.

Contohnya seperti yang dilakukan Irwan Maing dkk, founder web agency Fortinusa.

Karena sebagian besar klien Irwan Maing adalah kalangan pemerintah, Fortinusa pun fokus menjual produk VPS berkualitas. Alasannya, web yang memakai hosting VPS mampu menampung lebih banyak traffic.

Oleh sebab itu, banyak instansi dan perkantoran membeli produk VPS Fortinusa. Pasalnya, mereka sudah yakin dengan spesialisasi Fortinusa sebagai penyedia website pemerintahan.

Baca Juga: Mengintip Rahasia Fortinusa Dapatkan Proyek Pembuatan Web Pemerintah

2. Pasang Harga dan Paket yang Sesuai Kebutuhan Target Pasar

Boleh dibilang biaya menjadi salah satu pertimbangan utama bagi calon klien dalam memilih web agency. Itu sebabnya, Anda harus memasang harga jual masuk akal dan memberi penawaran paket yang sesuai dengan target pasar.

Mari tengok web agency DakiHoster. Perusahaan ini menyasar UMKM dan pebisnis menengah sebagai kliennya. Oleh sebab itu, harga yang dipatok pun relatif murah. Untuk pembuatan website, misalnya, DakiHoster hanya mematok mulai dari Rp990ribu saja.

Hal ini berbeda dengan Fortinusa, yang target pasarnya memang perusahaan besar ataupun instansi pemerintahan. Satu website-nya jasa bisa dibanderol hingga puluhan juta. Maklum, kapasitas dan kompleksitas project-nya memang lain dengan website sederhana.

Intinya, Anda harus berhati-hati dalam menentukan harga jual. Apalagi, kalau menjadi reseller hosting. Pasalnya, ada penyedia hosting yang tetap mematok harga tinggi meski untuk reseller.

Namun jika Anda menjadi mitra Niagahoster Partner, tenang. Anda akan mendapat harga jual terendah di Niagahoster dan bahkan Anda bebas memakai fitur markup. Artinya, menarik laba pun sesuka hati Anda.

Baca Juga: DakiHoster: Bisnis Hosting Laku Keras Sampai Buka Toko Fotocopy Palsu

3. Menjadi One Stop Shopping

Seringkali klien yang memesan website adalah orang awam. Artinya, kemungkinan besar klien belum sepenuhnya paham bahwa untuk membuat website membutuhkan hosting dan domain.

Dan jika website sudah jadi, klien mungkin tidak tahu kalau mereka membutuhkan maintenance website, ataupun layanan tambahan untuk mendongkrak performa web. Sebaliknya, klien berharap website mereka langsung siap pakai.

Nah, Anda bisa memanfaatkan hal tersebut untuk menawarkan layanan tambahan. Jelaskan pada klien bahwa mereka dapat menggenjot performa web dengan berbagai layanan ekstra yang Anda tawarkan. 

Layanan tersebut mulai dari jasa SEO, Google Ads, Content Marketing, dsb. Dengan kata lain, jadikanlah web agency Anda sebagai one stop shopping.

Baca Juga: Cara Cepat Mendapatkan Klien untuk Jasa Pembuatan Website

4. Berikan Laporan Website kepada Klien

Proses di balik layar website itu cukup banyak. Mulai dari maintenance website, backup, mengupdate tema dan plugin, dsb. Hanya saja, terkadang klien tidak menyadarinya dan mungkin mengira Anda tidak mengurus situs sampai sejauh itu.

Saran kami, jangan simpan informasi ini ke dalam black box. Sampaikan ke klien hal-hal yang Anda lakukan untuk mereka. Apa saja plugin yang Anda update, backup apa yang telah Anda lakukan, dan sebagainya.

Kemudian, berikan saran tentang hal yang perlu dilakukan klien supaya performa website lebih optimal. Beri tahu juga bahwa web agency Anda menyediakan layanan yang klien butuhkan.

5. Miliki Sistem yang Otomatis

Saat memiliki agensi menengah hingga besar, tanggungjawab Anda semakin besar. Meski orderan sedang ramai, klien tetap ingin dilayani secepat mungkin.

Oleh sebab itu, tidak ada salahnya mulai mengganti tenaga manusia dengan sistem yang lebih otomatis. Penggunaan CRM (Customer Relationship Management), misalnya.

CRM Niagahoster Partner untuk bisnis web agency
Contoh CRM salah satu mitra NiPa, DakiHoster

Memiliki CRM, Anda tak perlu lagi merekap secara manual orderan yang masuk. Klien yang mau melakukan transaksi pun bisa langsung memesan dari website perusahaan Anda.

Bukan itu saja, Anda pun bisa segera mengaktifkan hosting dan domain ratusan klien melalui satu dasbor saja. Jadi punya lebih banyak waktu santai, bukan?

6. Sediakan Customer Support yang Cekatan

Pelayanan customer adalah hal yang wajib Anda pikirkan. Sebagus apapun kualitas produk, pasti ada saja kendalanya. Server down, misalnya. Ketika kendala ini terjadi, klien akan mencari web agency yang bertanggungjawab.

Catatan penting, jangan membuat klien yang sudah marah semakin kesal. Pastikan Anda memiliki saluran komunikasi yang jelas dan cepat tanggap. Menyediakan live chat di website, misalnya.

Baca Juga: Mengenal Chatbot: Robot Virtual yang Penting untuk Bisnis Digital

Niagahoster Partner Adalah One Stop Solution Bagi Bisnis Web Agency

“Duh, PR saya kok banyak banget, ya,” mungkin itu yang Anda pikirkan saat melihat banyaknya solusi untuk mengembangkan bisnis web agency.

Padahal, sebenarnya sebagian besar solusi tersebut bisa Anda lakukan dengan satu langkah mudah, lho: bergabung dengan Niagahoster Partner.

Niagahoster Partner adalah layanan untuk menjual kembali produk Niagahoster dengan mudah. Sebab, Anda akan mendapatkan sistem yang membuat bisnis lebih profesional: CRM siap pakai, white labelling untuk membangun identitas brand sendiri, dan banyak lagi.

Kemudahan Niagahoster Partner

Terus, gimana dengan kualitas produknya?

Jangan khawatir! Selain menyediakan produk variatif (Unlimited Hosting, VPS, email hosting, dll), kualitas hosting Niagahoster juga mumpuni.

Klien Anda akan dipuaskan dengan performa server maksimal serta fitur kecepatan hingga keamanan yang kece, seperti:

  • Jaminan uptime hingga 99%.
  • Pilihan domain yang beragam;
  • SSL gratis
  • Akses ke cPanel (panel untuk mengelola hosting);
  • Ruang penyimpanan sesuai kebutuhan;
  • Fitur kecepatan (LiteSpeed Enterprise, WordPress Accelerator, dll) untuk meroketkan loading website;
  • Fitur keamanan (DDoS & Malware Protection, backup otomatis, dll) sehingga situs aman dari infeksi serta bisa pulih jika terkena hack;

Jadi, apapun level bisnis web agency Anda, bergabung dengan Niagahoster Partner adalah one stop solution mengembangkan bisnis website.

Baca Juga: Karya Web Studio: Dari Karyawan Jadi Pemilik Perusahaan

Jangan Takut Mengembangkan Bisnis Web Agency ke Level Selanjutnya!

Sampai sini, Anda sudah mengantongi berbagai cara mengembangkan bisnis web agency sesuai skalanya. Mulai dari freelance, agensi kecil hingga menengah, dan agensi menengah hingga besar.

Secara umum, setiap jenis web agency memiliki prioritas strategi yang berbeda, yaitu:

  • Freelance — mendapatkan klien untuk portfolio dan membangun bisnis;
  • Agensi kecil hingga menengah  —  merapikan bisnis agar lebih terorganisir dan memperkuat branding;
  • Agensi menengah hingga besar  —  membuat transaksi lebih otomatis hingga meningkatkan pelayanan customer secara detail.

Nah supaya beban Anda lebih ringan, bergabung dengan reseller hosting terbaik adalah jalan pintasnya. Niagahoster Partner, misalnya.

Sebab, Niagahoster Partner memberikan fasilitas yang perlu dimiliki setiap level web agency untuk bisa berkembang. Mulai dari modal Rp0, CRM siap pakai, fitur white labelling, dan sebagainya.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk jangan takut mengembangkan bisnis web agency Anda ke level selanjutnya!

via Niagahoster

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini kadang kala berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dimiliki oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal tersebut, Sobat dapat menghubungi kami disini.