Catatkan Perbaikan Kinerja Bisnis, Saham ESSA Layak Koleksi?

SoPasti.Com

Ajaib.co.id – PT Surya Esa Perkasa Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyedia minyak dan gas bumi. Perusahaan dengan kode saham ESSA ini mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2007 dengan kegiatan bisnis meliputi pemurnian hingga pengolahan minyak dan gas bumi, petrokimia, pembangunan kilang, perdagangan dan distribusi LPG, hingga eksplorasi migas dari hulu dan hilir.

Di mana, hasil produksi ESSA banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti LPG untuk bahan bakar memasak atau otomotif, kondensat untuk bahan baku cat, lem, atau ban kendaraan, hingga nafta cahaya untuk pengganti freon maupun refrigeran.

Mayoritas saham ESSA saat ini dipegang oleh PT Trinugraha Akraya Sejahtera dengan jumlah 23,10 persen kepemilikan. Saham ESSA sendiri mulai diperdagangkan secara publik melalui bursa saham pada tahun 2012 dengan harga penawaran sebesar Rp610 per lembar saham.

Pergerakan harga saham ESSA saat ini tengah melemah di bawah harga penawaran sebesar Rp334 per lembar saham pada penutupan perdagangan Rabu, 19 Mei 2021.

Lalu, apakah saham ESSA yang tengah turun ini masih layak untuk dikoleksi? Bagaimana dengan keadaan fundamental perusahaan saat ini dan rencana bisnis apa yang akan dilakukan ke depannya? Mari kita bedah kinerja saham ESSA.

ESSA Catatkan Lonjakan Kinerja Bisnis di Kuartal Pertama Tahun 2021

Memasuki kuartal kedua di tahun 2021, kinerja bisnis ESSA di tiga bulan pertama tahun ini tampak positif. Di mana, perseroan berhasil membukukan laba bersih mencapai 6,40 juta USD yang melesat 520 persen dibandingkan realisasi laba bersih periode sama di tahun 2020 sebesar 1,03 juta USD.

Kenaikan laba ini tentunya didorong dengan kenaikan pendapatan di kuartal pertama tahun 2021 yang meningkat 8,86 persen dibandingkan kuartal pertama tahun sebelumnya sebesar 62,9 juta USD.

Di mana, kenaikan tersebut terjadi karena penjualan ammonia mengalami peningkatan sebesar 11,8 persen menjadi 58,71 juta USD. Selain itu, amonia sendiri memang menjadi kontributor terbesar penjualan ESSA sebesar 86 persen, lalu diikuti segmen liquefied petroleum gas sebesar 14 persen atau setara USD8,95 juta.

Sementara untuk beban berhasil dikurangi oleh ESSA seperti beban penjualan turun 18 persen di angka 94.089 USD, beban administrasi dan umum turun 17 persen di angka USD3,45 juta, dan beban pokok pendapatan turun menjadi USD48,26 juta.

Dalam 5 Tahun Terakhir, Kinerja Bisnis ESSA Tampak Positif

Berdasarkan catatan keuangan ESSA dalam 5 tahun terakhir, kinerja bisnis perseroan tampak positif. Walaupun kegiatan bisnis PT Surya Esa Perkasa Tbk sempat tertekan dengan kerugian yang terjadi di tahun 2020 karena masa pandemi.

Adapun informasi keuangan yang diambil berdasarkan data perseroan dapat dilihat seperti berikut (dalam juta USD):

Berdasarkan data keuangan tersebut, dapat diketahui performa bisnis ESSA dalam 5 tahun terakhir khususnya penjualan sangat baik. Di mana, penjualan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, namun harus menurun di tahun 2020 karena masa pandemi. Sementara untuk raihan laba, mulai mengalami penurunan sejak tahun 2019.

Di mana, beban keuangan ESSA mengalami peningkatan sehingga menggerus laba bersih perseroan di tahun 2019. Hal ini karena berbanding terbalik dengan penjualan di tahun tersebut yang justru mengalami peningkatan.

Lalu di tahun 2020, perseroan justru mencatatkan minus atau kerugian karena munculnya masa pandemi yang sempat menghentikan pergerakan bisnis di tahun tersebut.

Kinerja bisnis perseroan di tahun lalu memang bisa dikatakan buruk. Jika dilihat berdasarkan rasio keuangan di tahun 2020 kondisi bisnis ESSA memang dalam keadaan yang tidak sehat.

Adapun data yang diambil berdasarkan ikhtisar keuangan ESSA di tahun 2020 dapat dilihat seperti berikut:

Bagaimana dengan Prospek Bisnis ke Depan Sehingga Saham ESSA Layak Koleksi?

Untuk mengetahui kelayakan dari saham ESSA untuk dikoleksi, ada baiknya untuk memahami fundamental perusahaan terutama dari prospek dan rencana bisnis di masa mendatang. Hal ini tentu mempengaruhi pergerakan saham ESSA ke depannya terutama bagi investor yang memilih jangka panjang dalam berinvestasi saham.

Tahun 2021 menjadi peluang bisnis PT Surya Esa Perkasa Tbk untuk kembali bangkit memulihkan kinerja sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari pemulihan kembali harga Amonia secara tajam yang dimulai pada Januari 2021 lalu. Di mana, kenaikan harga Amonia tersebut memang didorong oleh hambatan pasokan dan juga sektor yang mulai memasuki masa awal pemulihan permintaan.

Perseroan juga optimis dengan kinerja yang bakal terus membaik sehingga dua pabrik yang kembali dioperasikan meliputi pabrik LPG di Palembang dan pabrik Amonia di Sulawesi Tengah dapat beroperasi dan berproduksi secara optimal. Di mana, pihak perseroan yakin dengan catatan produksi yang begitu solid akan membawa ESSA berada di jalur benar di tahun 2021.

Mengingat masa kritis pandemi mulai berakhir dan diikuti perencanaan manajemen semakin membaik. Tahun lalu sendiri merupakan tahun terparah yang membuat harga amonia turun ke level paling rendah dalam 11 tahun terakhir. Dengan begitu, ESSA juga yakin dengan perkirakan harga yang bakal rata-rata lebih tinggi mencapai 15 hingga 20 persen.

Selain itu, emiten amonia berkode saham ESSA ini juga fokus mengembalikan peningkatan produksi amoniak dan LPG seiring dengan pulihnya permintaan serta rencana proyek amonia biru atau blue ammonia. Sementara untuk anggaran belanja modal akan dialihkan untuk biaya operasional yang belum diinformasikan secara lengkap jumlahnya.

Walaupun begitu, ESSA mengungkapkan bakal menyediakan anggaran yang lebih besar untuk menjalankan strategi bisnis di tahun 2021. Baru-baru ini, perseroan tengah melakukan kerja sama dengan beberapa pihak yang meliputi Japan Oil, Gas and Metals National Corporation, Mitsubishi Corporation, serta Institut Teknologi Bandung untuk melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman terkait pengumpulan, pemanfaatan, serta penyimpanan karbon sebagai bahan untuk produksi amonia biru di Indonesia.

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

via ajaib

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini kadang kala berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dimiliki oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal tersebut, Sobat dapat menghubungi kami disini.